22 Maret 2007
Kejutan buat ayah setelah kurang lebih bekerja selama 14 tahun di holding company Hanson International, Tbk Grup dan bertugas di bidang property di wilayah Jakarta & sekitarnya, maka kali ini ayah mendapatkan mandat untuk bertugas di wilayah luar pulau Jawa tepatnya di daerah Bangkinang,di Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau, Sumatra.
Kali ini Ayah bersama oom Iyot ditugaskan di bagian pembebasan lahan yang terkena rencana proyek penambangan timah di wilayah tersebut.
Ayah & oom Iyot Berangkat dari Jakarta via Batavia Airline dan mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim di Kota Pekanbaru tepat pukul 12.30 WIB pada tanggal 22 Maret 2007, setelah menunggu pengambilan begasi kami berdua di jemput oleh karyawan penjemput dari Hotel Jatra Pekanbaru dimana kami berdua menginap di tempat tersebut selama masa tugas.
Untuk pertama kali kami berdua menginjakan kaki di kota ini ,sekilas terkesan buat kami seperti layaknya kota sedang ukuran kota di negara Indonesia yang lumayan tertata rapi. Pekanbaru adalah kota terbesar kedua di wilayah pulau Sumatra setelah kota Medan. Di Kota inilah termasuk kota/ daerah terkaya di wilayah Indonesia dengan andalan devisa penambangan migas . Ayah mencoba peruntungan di kota ini dalam rencana usaha penambangan timah yang agak terasa asing di lokasi terpilih tempat usaha tersebut.
Kebetulan perusahaan tempat ayah mengais rezeki di berikan Kuasa Pertambangan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar, Propinsi Riau untuk melakukan penambangan timah di desa Siabu , Kec. Salo ,Kab. Kampar seluas 4.450 hektar.
Untuk saat ini izin yang sudah kami kantongi sampai pada proses izin Kuasa Penambangan (KP) Eksploitasi, sehingga beberapa rangkaian proses observasi dan eksploitasi dalam rangka menentukan fisibilitas usaha tersebut sedang di jalankan, antara lain test kadar timar dengan cara melaksanakan proses pengeboran di titik-titik lokasi prioritas I seluas 60 hektar. Apabila di lokasi prioritas ini disimpulkan layak untuk ditambang berdasarkan hasil uji kadar kandungan timahnya maka selanjutnya tugas ayah untuk mengadakan upaya sosialisasi kepada seluruh warga yang tanahnya terkena rencana proyek ini.
Dalam proyek ini ayah di bawah bendera PT. Gelar Karya Raya sebagai anak perusahaan dari Holding Company Hanson Grup.
Sistem pembebasan ini bersifat pinjam pakai kepada pemerintah dengan cara memberikan kompensasi hak garap kepada seluruh warga pemegang hak garap yang tanahnya terkena proyek ini selama masa proyek berlangsung kurang lebih 2-3 tahun dan akan di reklamasi dan revegetasi oleh perusahaan ayah untuk selanjutnya diserahkan kembali kepada Pemerintah Kabupaten Kampar. Selanjutnya Pemerintah Kampar akan mengatur sistem pemberian hak garap kembali prioritas kepada pemegang hak lama dan berdasarkan data masyarakat tidak mampu dengan porsi yang akan di atur sesuai dengan peraturan Pemerintah Kabupaten Kampar.
Inilah gambaran tugas Ayah di lahan pekerjaan yang baru buat pengalaman ayah, semoga Allah melimpahkan Rezeki yang halal dan Berkah dan selalu melindungi setiap gerak langkah ayah dimanapun berada.
Selama 4 hari ayah mengadakan survey lahan dan pendekatan kepada pejabat setempat termasuk dengan lurah, camat dan bupati setempat. Di titik -titik lokasi terlihat adanya kegiatan test penambangan dengan alat bor manual yang memperkerjakan masyarakat Jawa transmigran yang sudah sejak tahun 1962 tinggal di sekitar lokasi tersebut , pekerja ini adalah generasi kedua dari masyarakat transmigran jawa di wilayah Sumatra. Sebagian besar mereka menggunakan bahasa Jawa sebagian yang lain sudah tercampur dengan bahasa melayu.
Sebuah pengalaman yang menantang buat ayah dalam pekerjaan ini semoga Allah meridloi dan melindungi ayah, amin
Rasa kangen selama 4 hari tinggal di Pekanbaru rasanya membuat ayah ingin segera pulang ke Jakarta untuk melihat dan menimang Sofia serta bercanda dengan Mas Ramzy, Mas Arkan serta Mama tersayang.
