Waktu Jakarta

http://www.sofiahana.name
bannersofia

Favorite Links :

Mas Ryan Kecelakaan

SDIT Lazuardi GIS

3 Maret 2007

Setelah selesai sholat isya, pada malam Minggu sekitar jam 9 malam tanggal 3 Maret 2007 di saat semua lagi asyik menikmati masakan Jamur portable dan Salmon masakan spesial dari ayah tiba-tiba terdengar dering telepon rumah yang segera diterima oleh Mbak Anik, Mbak Anik bilang ada telepon dari Budhe Ning tapi ayah jawab nti aja mo di telepon balik setelah selesai makan, tapi kata mbak Anik ditelepon budhe Ning sambil menangis , segera Mama mengambil gagang telepon dan menjawabnya, ternyata budhe mengabarkan klo Mas Ryan sedang mengalami kecelakaan di dekat Parung Bingung , Depok dan sekarang dibawa sopir ojek ke Klinik As-Syifa jalan raya Limo Parung Bingung.
Bergegas ayah meninggalkan makanan yang sedang dinikmatinya dan segera memakai celana panjang selanjutnya bawa mobil APV atas instruksi Mama untuk menjemput Mas Ryan & Budhe Ning ke Klinik As-Syifa. Di rumah kebetulan kedatangan tamu pak Ustad Ahyari dan Adiknya yang belum sempat ditemui ayah karena lagi sibuk masak dan dilanjut makan bersama.
Seingat ayah emang tadi sore ayah sms ke budhe Ning minta tolong agar Mas Ryan bisa segera ambil mobil untuk mengantar Eyang besok pagi ikut arisan keluarga sindu di rumah Budhe Susi di daerah Bekasi. Kebetulan ayah sekeluarga tidak bisa datang arisan tersebut karena kasian Sofia klo harus ikut diajak arisan. Usia Sofia saat itu masih berumur kurang lebih 30 hari . Kata budhe sore itu mas Ryan lagi ajarin Pramuka siswa SMP N 2 Depok dimana budhe Ning juga mengajar disana. Berdasarkan pengakuan budhe setiba di rumah sekitar jam 8.30 WIB sepulang dari rumah temen mas Ryan langsung di suruh Budhe Ning untuk ambil mobil di Rumah Cinere kebetulan pada saat itu mas Ryan juga belum sempet makan malam. Segera Mas Ryan berangkat pakai sepeda motor pakdhe Joko yakni Yamaha Jupiter merah menuju Cinere ,padahal pada saat itu Budhe Ning mo titip baju dan oleh-2 buat Sofia dari Kampung China di Wisata Cibubur, gak sempet oleh-oleh itu dititipkan ke Mas Ryan kira-kira 10 menit berjalan terdengar telepon untuk budhe Ning yang mengabarkan klo Mas Ryan mengalami Kecelakaan di dekat parung bingung dan sekarang sementara di rawat di Klinik As-Syifa Jl. Rya Limo. Mendengar berita ini, dengan mobil APV akhirnya ayah memutuskan untuk mengajak Ustad Ahyari bersama adiknya untuk menjemput mas Ryan dan Budhe Ning. Sampai di Klinik As- Syifa setelah bersusah payah memarkir mobil karena tempat Klinik persis di pinggir jalan raya limo dan tidak punya space tempat parkir yang luas sehingga menyulitkan parkir mobil ayah. Akhirnya setelah memarkir mobil ayah segera memasuki ruang khusus di Klinik dimana disana terbaring Mas Ryan yang sudah terlihat diverban pakai kain kasa putih di kepada dan bagian pelipis mata sebelah kanan. Darah masih keliatan mengucur dan berceceran di tembok ruangan itu sementara instruksi dokter klinik yang telah memberikan pertolongan pertama agar Mas Ryan jangan banyak diajak bicara dulu untuk mencegah pendarahan di daerah kepala yang terus mengalir. Segera ayah memutar balik mobil dan memutuskan untuk membawa mas Ryan ke Hospital Cinere , kebetulan di klinik ada bibi santi pembantu rumah budhe Ning dan 2 orang sopir ojek langganan budhe Ning di kompleknya yang ikut mengantar budhe ke Klinik As-Syifa.
Kami agak kesulitan membawa Mas Ryan dengan mobil APV sebenarnya ayah menawarkan untuk panggil Ambulance dar Hospital Cinere Tapi kata Budhe kasian Mas Ryan kelamaan pendarahannya biar bisa segera teratasi. Instuksi dokter Klinik tersebut agar dalam perjalanan menuju Hospital Cinere Mas Ryan harus dalam kondisi tertidur tidak boleh duduk atau tegak supaya pendarahan tidak banyak mengucur, segera kami semua berupaya memasukkan Mas Ryan kedalam mobil , karena ditidurkan di jok tengah tidak cukup ,maka secara kebetulan ayah punya inisiatif untuk melipat jok tengah sementara Ustad Ahyari dan Adiknya masuk memangku di bagian kepalanya Mas Ryan. Segera Ayah menyetir mobil sementara budhe duduk di samping ayah sambil menahan tangis terus melihat keadaan Mas Ryan yang sedang di baringkan di Jok belakan bersama ustad Ahyari dan Adiknya Ustad. Sampai di UGD Hospital Ciner sekitar jam 10 malam langsung ditangani oleh 2 orang perawat laki-2 dan perempuan serta seorang dokter jaga perempuan yang bernama Dr. Firdha.
dr. Firdha segera mengecek keadaan Mas Ryan , kebetulan kaki kiri mas Ryan di test supaya diangkat ternyata Mas Ryan tidak sanggup untuk mengangkatnya sementara kaki kanan bisa., disentuhpun kata mas Ryan sakit di bagian paha kaki kiri. Setelah dibersihkan sementara darah-darah yang mengalir di kepala dan seluruh badan yang terluka maka segera diputuskan untuk dilakukan scanning kepala serta rotgen kaki kiri dan dada di ruangan Khusus. Ayah dan Budhe Ning ikut mendorong roda tempat tidur MAs Ryan bersama perawat untuk di bawa keruang Scanning dan Rontgen, smentara Ustad Ahyari dan Adiknya masih setia duduk menunggu di depan ruang tunggu UGD. Selam kurang lebih 30 menit Mas Ryan di scanning Kepalanya dilanjutkan rontgen dada dan kakinya di ruang Khusus itu. Sementar Ayah dan Budhe disuruh menunggu di luar ruangan itu. Sambil menunggu ayah dan budhe mencoba telepon saudara-2 untuk memberi kabar kecelakaan Mas Ryan. telepon pertama kepada Pakdhe Wardi di Pedan Klaten. sementara telepon Budhe Ning dan Ayah terus Berdering menanyakan kabar keadaan Mas Ryan , sambil berdoa ayah dan budhe berseling menjawab telepon-telepon itu termasuk telepon dari Mama, Eyang dan tante Tutik serta keluarga pakdhe Wardi .
Setelah kurang lebih 30 menit Mas Ryan , Ayah dan Mama dipanggil untuk bantu angkat Mas Ryan ke tempat tidur dorong dan segera dibawa keluar kembali ke bagian UGD. Atas instruksi budhe Ning ayah menyempatkan telepon oom Darwin untuk membantu menemani Budhe Ning di Hospital Cinere jika nanti Mas Ryan diminta untuk dirawat.
Kami semua masih harap-harap cemas ingin segera mengetahui hasil foto scanning dan Foto Rontgen tersebut, sementara kata perawat hasilnya masih ditunggu nanti dari hasil diagnosa dokter specialis laboratorium foto scanning dan Rontgen tersebut dan nanti akan dibacakan oleh dokter jaga. Sambil menunggu hasil diagnosa tersebut segera Mas Ryan kembali diperlakukan perawatan di kepalanya oleh perawat yang memutuskan untuk menjahit luka di kepala tersebut, setelah diperiksa seksama ternyata terdapat 2 luka dikepala bagian depan sebelah kanan dan luka dalam dan cukup panjang di sebelah pelipis sebelah mata kanan Mas Ryan. Untuk melakukan penjahitan di kepala mas Ryan terpaksa mengerok rambutnya , pada saat itu mas Ryan menahan sakit saat dikerok rambutnya , sementara perawat masih belum beranu mngecek darah yang mengalir di bagian belakang kepala Mas Ryan. Setelah semua obat dan peralatan operasi ringan disiapkan oleh kedua perawat itu segera Dr. Firdha memberikan suntikan kekebalan di bagian ke[pala yang akan di jahit , dilihatnya pula luka di bagian pelipis kanan mas Ryan yang cukup lebar dan panjang , Dr. Firdha mengatakan sebenarnya beliau tidak sanggup melaksanakan jahitan di bagian pelipis kanan Mas Ryan karena menurut Dr.Firdha takut dikemudian hari di komplin oleh keluarga akibat cacat luka yang gak mungkin bisa kembali seperti semula, menurut dokter sebenarnya kami disuruh agar luka di pelipis dilakukan oleh dokter ahli bedah plastik supaya bisa kembali normal tetapi kata beliau dokter bedah malam ini tidak ada di Hospital Cinere. Akhirnya dengan dikuatkan surat pernyataan dari budhe Ning atas persetujuan semua perlakuan dan tindakan dokter Dr.Firdha untuk dilaksanakan penjahitan di kedua bagian itu. Hasil jahitan dokter di bagian kepala dijahit 6 jahitan sedangkan di bagian pelipis ada 10 jahitan. Pada saat pelaksanan tindakan tersebut tiba-tiba dengan diantar sopir tante Tutik , Eyang Sarwosri datang bersama Eyang Sridadi Ke UGD Hospital Cinere. Eyang segera asuk ke ruang UGD pada saat mas Ryan lagi dijahit dibagian kepalanya kemudian memberikan salam dan doa kepada Budhe Ning yang dengan setia duduk merangkul Mas Ryan yang sedang terkulai di ruang operasi itu. Karena merasa tidak tahan dengan ditemani Ayah akhirnya Eyang Sarwosri memutuskan menunggu di luar sementra Eyang Sridadi menemani Budhe Ning dan Om Darwin menjaga tindakan operasi jahitan yang sedang dilakukan dokter kepada Mas Ryan .
Semua masih menunggu hasil diagnosa scanning kepala dan rontgen yang telah dilaksanakan sebelumnya, segera setelah selesai operasi jahitan, Ayah menghadap dokter Firdha dan mendapat penjelasan bahwa alhamdullillah hasil scanning kepala dan rontgen tidak ditemukan adanya kelainan. Kami semua berucap syukur Alhamdulillah karena masih Engakau ringankan ya Allah musibah yang sedang Engkau timpakan kepada kami semua terutama Mas Ryan. Segera diputuskan oleh dokter agar supaya Mas Ryan dirawat di Hospital Cinere karena di duga terjadi gagar otak ringan. Hal ini di dasarka atas hasil diagnosa sementara karena MAs Ryan setiap ditanya kejadian selalu menjawab tidak inget.

Ayah segera menyelesaikan administrasi untuk rawat inap di Hospital Cinere , berdasarkan info bagian pelayanan admistrasi Hospital semua kelas sudah penuh dan tidak ada pilihan kecuali di kelas I atau Kelas II , akhirnya Ayah memutuskan untuk memilih di Kelas I kamar 516 . Setelah siap semuanya segera MAs Ryan dipindahkan ke Kamar 516 sekitar jam 2.30 WIB dan berdasarkan petunjuk bagian administrasi keesokan harinya akan di periksa oleh dokter spesialis syaraf yakni Dr. Eko yang baik dan santun. Berdasarkan petunjuk scanning kepala akibat benturan yang cukup keras maka terdapat gangguan otak ( gagar otak ringan ) karena itu dimungkinkan sering terjadi pusing-pusing seperti vertigo secara tiba-2. Karena luka di pelipis sangat dekat dengan mata sebelah kanan maka mata sebelah kanan mas Ryan selalu memerah dan berdasarkan hasil periksa dokter specialis mata dimungkinkan terjadi minus 1 lebih , nantinya harus rajin kontrol mata dan pengobatan rutin selanjutnya setelah normal akan diberikan resep kaca mata untuk membantu penglihatan Mas Ryan.

Selama 2 hari 3 malam setelah secara intensif dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis syaraf, mata dan dokter jaga serta diberikan pengobatan maka pada tanggal 6 Maret 2007 pagi dokter memperbolehkan Mas Ryan untuk pulang ke rumah . Setelah menyelesaikan administrasi dan menunggu instruksi pemberian obat yang sedang disiapkan perawat maka tepat pukul 11.30 WIB Kami (Budhe Ning, Eyang Sarwosri , Eyang Sridadi dan Ayah ) bersama Mas Ryan segera meninggalkan Hospital Cinere menuju rumah di Depok Jaya Agung. setiba di Rumah tetangga sekitar rumah menyambut kedatangan mas Ryan dan mengucap syukur alhamdulillah Mas Ryan sudah kembali mudah-mudahan lekas Sembuh dan segera bisa beraktifitas kembali ke kampusnya. Pesan ayah sebelum kembali kerumah di cinere yang terpenting harus rajin kontrol sesuai petunjuk dokter yang Ayah tahu untuk jadwal kontrol perta,a jatuh pada tanggal 13 Maret 2007 bertepatan dengan Ultaj Mama yang ke 35 tahun. Ayah pun pesan kepada Eyang agar bisa kundur/pulang ke Solo stelah hari Ultah Mama aja biar bisa berbagi doa dan syukur.
Semoga musibah yang menimpa Mas Ryan membawa hikmah bagi kita semua . Semoga Allah selalu melindungi kami semua dan selalu melimpahkan nikamt iman dan islam.
Amin

"Alhamdulillah atas ridlo Allah,Swt kami sekeluarga akan selalu menjagamu, membesarkanmu, mendidikmu menjadi anak yang sholekha berbakti kepada kedua orang tua , menyayangi saudara-saudaramu dan berguna bagi nusa- bangsa dan negara "
Amin
Kel..Gembong Kusdaryanto
Dokumentasi 2007